Reog tidak hanya mendatangkan kesenagan karena memberikan hiburan,tetapi reog juga memberikan rezeki bagi mereka yang bergelut bersamanya.Seperti para pengrajin reog yang terdapat di sejumlah desa di kabupaten ponorogo yang turun temurun.Suvenir reog yang dibuatsebagai minatur untuk siap jual yaitu;topeng,cemeti,hiasan dinding berbentuk dadak merak,dan kuda lumping.Usaha kerajinan reog biasanya milik keluarga,karyawannya juga anggota keluarga dan warga disekitar tempat tinggalnya.Sekarang ini bulu merak dan kulit harimau untuk dadak merak harus mengimpor dari India.Karena untuk mencari bulu merak di Bojonegoro sangat sulit,bahkan sampai ke kabupaten lain juga sulit untuk mendapatkannya.Sedangkan bahan-bahan lain seperti bambu,kayu,beludru,manik-manik diperoleh didesa Kauman sangat mudah.Berat dadak merak kurang lebih 30 kilogram,besarnya 2x2 meter, tahun 2004 pernah dijual mencapai Rp 6juta.Dalam tahun itu kepala singa yang ada dibawah rangkaian bulu merak harganya lebih mahal,bisa mencapai Rp10 juta.Suvenir reog harganya tergantung besar kecilnya barang,namun tetap terjangkau antara Rp30.000 hingga Rp200.000 pada tahun 2004.Saat ini memang banyak sekali pengrajin reog di Ponorogo yang harus bersaing mencari pasarnya sendiri.Mereka mengandalkan acara keramaian seperti garebeg Suro dan Festival Reog setiap tahun untuk bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan.Cukup banyak orang di Ponorogo yang menggantungkan hidup dari reog,baik sebagai pemain maupun pengrajin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar