Setelah anda lelah mengelilingi Kota Solo, Jawa Tengah, sebaiknya segera melangkahkan kaki dan beristirahat sejenak di Pamedan Pura Mangkunegaran. Di sana, banyak sekali tersedia jajanan khas Solo, seperti serabi, jamu, dan nasi liwet.
Disaat anda memuaskan dahaga dan mencicipi jajanan, dapat pula menyaksikan pergelaran beragam kesenian daerah di tempat itu. Tidak hanya dari Solo, tetapi juga dari daerah-daerah lain di Indonesia yang turut ambil bagian dalam kegiatan yang akan dilangsungkan hingga akhir Oktober itu.
Nuansa Solo di masa lalu dan beragam kesenian daerah yang ditampilkan di Pamedan Mangkunegara itu merupakan sajian khas yang bisa ditemukan pada World Heritage Cities Conference and Expo (WHCCE). Sebuah pameran dan konferensi budaya berkelas dunia yang untuk pertama kalinya dilangsungkan di Indonesia dan dipusatkan di Solo.
Selain menghibur delegasi dari 32 negara peserta konferensi WHC kawasan Euro-Asia, pameran dan eksplorasi produk budaya khususnya keris, wayang, gamelan, dan batik itu juga dimaksudkan menggugah perhatian dan kepedulian mereka. Bahwa, empat produk budaya Solo tersebut memang layak masuk dalam daftar kekayaan agung dunia.
Khusus untuk gamelan dan batik, menyusul wayang dan keris yang telah terlebih dulu diakui keberadaannya oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Karena itulah, Agustinanda sangat berharap konferensi yang diikuti 350 peserta ini bisa melahirkan Deklarasi Solo. Yang nantinya diteruskan ke UNESCO sebagai bahan pertimbangan.
Keinginan senada juga dikemukakan Wali Kota Solo Joko Widodo. Selain menggugah perhatian masyarakat akan pentingnya melestarikan benda cagar budaya, melalui kegiatan ini ia juga berharap nama Solo sebagai kota budaya semakin dikenal di dunia internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar